Fenomena “FOMO” di Kalangan Mahasiswa


Memahami Dampak dan Solusi.
FOMO, atau “Fear of Missing Out,” adalah fenomena psikologis yang umum terjadi di kalangan mahasiswa. Istilah ini merujuk pada perasaan cemas atau khawatir bahwa seseorang mungkin kehilangan pengalaman berharga atau tidak terlibat dalam aktivitas sosial yang menarik. Dalam era digital saat ini, FOMO semakin meningkat seiring dengan penggunaan media sosial yang intens. Penyebab FOMO di Kalangan Mahasiswa yaitu :

  1. Media Sosial
    Platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok memungkinkan mahasiswa untuk melihat kehidupan teman-teman mereka secara real-time. Melihat postingan tentang acara, perjalanan, atau pencapaian orang lain dapat memicu rasa cemas akan kehilangan momen seru.
  2. Tekanan Sosial
    Tekanan dari teman sebaya juga berkontribusi pada FOMO. Mahasiswa sering merasa perlu untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, baik itu pesta, pertemuan, atau acara kampus, untuk dianggap “keren” atau “tidak ketinggalan.”
  3. Kompetisi Akademis
    Dalam lingkungan akademik yang kompetitif, mahasiswa mungkin merasa bahwa mereka harus selalu aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi untuk meningkatkan nilai diri dan peluang karir.

Dampak FOMO

  1. Stres dan Kecemasan
    FOMO dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Mahasiswa mungkin merasa tertekan untuk selalu terlibat dan aktif, yang dapat mengganggu kesehatan mental mereka.
  2. Kualitas Hidup yang Menurun
    Perasaan cemas untuk tidak ketinggalan bisa mengalihkan fokus mahasiswa dari hal-hal yang lebih penting, seperti belajar atau bersantai. Ini dapat mengurangi kualitas hidup dan kebahagiaan secara keseluruhan.
  3. Isolasi Sosial
    Ironisnya, meskipun FOMO mendorong mahasiswa untuk terlibat, mereka mungkin merasa lebih terasing jika tidak dapat mengikuti semua kegiatan. Ini dapat mengakibatkan perasaan kesepian dan kurangnya koneksi sosial yang nyata.

Mengatasi FOMO

  1. Kesadaran Diri
    Mahasiswa perlu menyadari perasaan FOMO mereka dan memahami bahwa tidak mungkin untuk terlibat dalam segala hal. Ini adalah langkah pertama untuk mengurangi tekanan yang mereka rasakan.
  2. Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas
    Alih-alih berusaha untuk menghadiri semua acara, mahasiswa dapat memilih beberapa kegiatan yang benar-benar berarti bagi mereka. Fokus pada pengalaman yang memberikan kepuasan dan kebahagiaan.
  3. Batasi Penggunaan Media Sosial
    Mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dapat membantu mengurangi perbandingan sosial dan perasaan FOMO. Cobalah untuk tidak membuka aplikasi media sosial setiap kali ada waktu luang.
  4. Prioritaskan Kesehatan Mental
    Mengambil waktu untuk diri sendiri, beristirahat, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan dapat membantu mahasiswa menjaga keseimbangan emosional dan mengurangi perasaan cemas.

FOMO adalah tantangan yang nyata di kalangan mahasiswa, terutama di era digital saat ini. Dengan memahami penyebab dan dampaknya, serta menerapkan strategi untuk mengatasi perasaan ini, mahasiswa dapat menciptakan pengalaman yang lebih bermakna dan memuaskan. Mengingat bahwa hidup bukan hanya tentang tidak ketinggalan, tetapi juga tentang menikmati setiap momen yang ada

Recent Posts

© Ilmu Administrasi Negara Internasional UNISRI