Bahaya Pinjaman Online (Pinjol) Bagi Mahasiswa

Bahaya Pinjaman Online (Pinjol) Bagi Mahasiswa

Perkembangan teknologi yang pesat membawa banyak kemudahan, termasuk dalam akses keuangan. Salah satu bentuk akses keuangan ini adalah pinjaman online (pinjol). Meskipun menawarkan berbagai kemudahan, pinjol juga memiliki dampak negatif yang signifikan, khususnya bagi mahasiswa. Salah satu dampak paling mencolok dari pinjol adalah meningkatnya utang di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang tergoda oleh tawaran pinjaman cepat tanpa jaminan. Hal ini seringkali membuat mereka terjebak dalam siklus utang yang sulit untuk dilunasi. “Saya merasa terdesak untuk membayar biaya kuliah dan akhirnya memutuskan untuk meminjam uang secara online. Sekarang, saya harus membayar bunga yang sangat tinggi,” ungkap Andi, seorang mahasiswa. Dampak berikutnya yaitu Stres dan Kesehatan Mental, Utang yang menumpuk dapat menyebabkan stres dan masalah kesehatan mental. Mahasiswa yang berhutang sering kali merasa tertekan dan cemas tentang kemampuan mereka untuk membayar kembali pinjaman. Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga kesehatan mental, hampir 60% mahasiswa yang berutang melalui pinjol melaporkan mengalami gangguan kecemasan. Selain masalah utang, banyak mahasiswa yang menjadi korban penipuan pinjol. Beberapa platform pinjol tidak terdaftar dan melakukan praktik tidak etis, seperti mengancam peminjam jika tidak membayar tepat waktu. “Saya pernah mengalami teror dari pihak pinjol yang mengancam akan menyebarkan data pribadi saya. Ini sangat menakutkan,” kata Rina.

Keterbatasan pengetahuan tentang manajemen keuangan juga berkontribusi pada maraknya peminjaman online di kalangan mahasiswa. Banyak dari mereka yang tidak memahami konsekuensi dari pinjol, termasuk bunga yang tinggi dan biaya tambahan lainnya.. Dampak bahaya pinjaman online bagi mahasiswa sangat signifikan dan perlu menjadi perhatian serius. Edukasi tentang manajemen keuangan, kewirausahaan, dan kesadaran akan risiko pinjol sangat penting untuk mengurangi dampak negatif ini. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan mahasiswa dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka dan menghindari jeratan utang yang berbahaya.